Oleh:
Sunaryo
Pada
hari ini, kita semua telah hadir di sini untuk mendengarkan Dhamma,
mendengarkan Dhamma adalah salah satu berkah utama, sambil mendengarkan Dhamma
kita berusaha untuk membuat tubuh tegak dalam sikap duduk dan pikiran berusaha
berkonsentrasi. Pada jaman Sang Buddha, orang mendengarkan Dhamma dengan penuh
perhatian; duduk bersila sambil memejamkan mata, mengawasi pikiran, mengontrol
pikiran, menyadari, bahwa tempat ini sesuai untuk mendengarkan Dhamma, melatih
pikiran, dan mengetahui, mengapa kita berkumpul di sini.
Kadang-kadang
kita tidak mau menyadari, kita tidak mau tahu, mengapa kita di sini ..?. Kita
tidak mengerti apa yang seharusnya dimengerti, dengan kata lain kita tidak tahu
benar-benar bagaimana sebenarnya sesuatu itu atau sesuatu itu sebenarnya apa.
Marilah
saat ini kita menenangkan diri, jangan resah dan bingung, orang yang telah
mencapai pencerahan telah menjelaskan bagaimana sebenarnya mengendalikan
pikiran yang terombang-ambing, tujuan kita datang di sini untuk mendengarkan
Dhamma, melatih pikiran, mengawasi pikiran, selanjutnya kita berusaha
mengembangkan ketenangan batin, cinta kasih dan kasih sayang kepada semua
makhluk hidup.
Mengamati,
memeriksa di dalam diri adalah hal yang terpenting, kita harus berjaga-jaga
terhadap tindakan, ucapan, dan bentuk-bentuk pikiran. Sebagaimana tindakannya,
begitu juga hasil yang akan terjadi, sama seperti benih yang ditanam, begitu
pula buah yang akan dipanen, sebagaimana tindakan-tindakan kita, begitu juga
buah tindakan kita.Di manakah kita harus berjaga-jaga..?. Pada tindakan fisik
ucapan dan pikiran. Dalam kehidupan umum kita begitu banyak mementingkan
tindakan fisik ,kita kurang memperhatikan pentingnya tindakan ucapan dan hampir
tidak menaruh perhatian sama sekali terhadap tindakan pikiran. Bila sesuatu
muncul dalam pikiran, mau diapakan ..?. Tetapi setelah kita menyadari kebenaran
dalam diri, hukum kebenaran itu akan mulai menampakkan dirinya. Hukum kebenaran
akan menjadi sangat jelas sehingga tindakan pikiranlah yang menjadi sangat
penting. Bukan tindakan fisik dan bukan tindakan ucapan.
Bila
kita selalu waspada terhadap tindakan pikiran kita, kita tidak perlu
mencemaskan perbuatan fisik maupun ucapan; secara teratur perbuatan fisik maupun
ucapan akan menjadi baik karena segalanya dimulai dari dalam pikiran lebih
dahulu. Semua tindakan dimulai dari pikiran, ketika pikiran menjadi menguat dan
makin menguat maka tindakan itu lalu mewujudkan diri sebagai tindakan ucapan,
jika bertambah menguat dan makin menguat maka tindakan itu akan mewujudkan diri
sebagai tindakan fisik. Segalanya dimulai dari dalam pikiran, karena itu
tindakan pikiran adalah yang paling penting. Pikiran mendahului segalanya.
Setiap tindakan dimulai dari pikiran dulu, baru setelah itu ada di tingkat
ucapan atau fisik. Oleh sebab itulah maka pikiran itu paling penting.
Pikiran
mempunyai arti yang penting. Apapun yang dialami orang dalam kehidupan ini;
menyenangkan, tidak menyenangkan, baik, buruk atau apapun sebutannya, apapun
yang dialami orang dalam kehidupan, semuanya tidak lain tidak bukan hanyalah
produk pikiran. Jika seseorang melakukan suatu tindakan pada tingkat fisik atau
ucapan dengan dasar pikiran yang tidak murni, berarti dasarnya salah atau tidak
murni maka kesengsaraan akan terus menerus mengikuti kemanapun orang itu pergi,
dari tempat ini ke tempat lainnya, dari bumi ini ke bumi lainnya; kemanapun
kita pergi tidak ada hal lain kecuali kesengsaraan dan penderitaan. Penderitaan
akan selalu mengikutinya seperti roda pedati yang selalu mengikuti kuda yang
diiikatkan pada pedati itu karena kuda itu terikat pada pedati maka kemanapun
kuda itu lari maka roda itu akan terus mengikuti dan terus mengikuti.
Bila
seseorang melakukan tindakan fisik atau ucapan dengan dasar pikiran yang murni,
maka hanya kebahagiaan yang akan mengikutinya, kemanapun kita pergi,
kebahagiaan ada di sini seperti bayang-bayang yang selalu mengikuti.
Pikiran
adalah dasar yang paling penting, jika dasarnya murni maka semua tindakan kita
apapun bentuknya akan memberikan dan membawa buah-buah yang baik saja, tetapi
jika dasarnya tidak murni maka hasilnya atau buahnya pasti jelek, sekarang akan
menderita di sini dan terus menderita di masa yang akan datang. Jika melakukan
tindakan-tindakan yang baik, seseorang akan bahagia di sini dan di masa yang
akan datang.
Tidak
ada kekuatan di luar yang dapat melakukan semua hal itu karena hukum kebenaran
memang demikian. Semakin dalam kita menyadari hukum kebenaran ini, maka kita
semakin mengerti dan tidak akan melakukan apapun yang akan membuahkan
kesengsaraan bagi kita. Kita hanya akan melakukan hal-hal yang akan membawa
kedamaian bagi kita. Beginilah hukum kebenaran itu, hanya bisa terjadi jika
mengamati perasaan yang paling kasar menuju yang paling halus, lalu seluruh
hukum itu menjadi jelas.
Kita
harus berhati-hati terhadap tindakan-tindakan kita, tindakan-tindakan mental
kita, tetapi orang tidak dapat berhati-hati terhadap tindakan pikiran kecuali
jika kita memahami apa pikiran itu, dan bagaimana pikiran bekerja. Dengan
latihan kesadaran yang bergerak dari kepala ke kaki, kita hanya menjelajahi
kebenaran yang berhubungan dengan tubuh, selain itu kita harus menjelajahi
kebenaran yang berhubungan dengan pikiran; bila kita sudah lebih maju lagi akan
lebih jelas bagaimana seharusnya seluruh fenomena materi-batin itu, dan
bagaiamana pengalaman itu bekerja .
Di
mana tempatnya dan apa hasilnya ..?. Hasilnya Dhamma muncul, ia muncul bersama
pengertian dan pengetahuan kita. Semua orang bisa dan mampu mengerti Dhamma,
ini bukanlah sesuatu yang harus dicari di buku, kita tidak harus banyak belajar
untuk bisa melihatnya ,renungkanlah sekarang uraian di bawah ini tentang
kesadaran ,perasaan, bentuk-bentuk pikiran dan pencerapan. Semua ini ada di
dalam diri tubuh kita yang tidak kekal, keinginan yang timbul itu semua telah
bekerja dan kontak dengan indria kita; tugas kita sekarang hanya mengamati,
menyadari memeriksa, menganalisa, memilah-milah, membagi-bagi, memahami, tidak
mengikat, tidak melekat, tetapi ketaka melepas, melepas sesuatu yang muncul,
ulangi berkali-kali, sampai kita mampu melihat dengan jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar